Viral 5 Detik, Menyesal Selamanya

Penulis: Dede Ahmad Maulana | 16 Oct 2025 | Pengunjung: 10
Cover
Nama Raka cukup dikenal di sekolahnya. Ia bukan ketua kelas, bukan juga siswa paling berprestasi, tetapi hampir semua teman mengenalnya karena satu hal. Media sosial.Setiap hari, Raka aktif membuat konten singkat di berbagai platform. Ia sering mengunggah video kehidupan sehari-hari di sekolah. Mulai dari candaan di kantin, teman yang terlambat, sampai guru yang lucu saat mengajar. Awalnya, semua tampak seru. Raka merasa senang karena banyak yang menonton, menyukai, dan berkomentar di unggahannya. Ia bahkan mulai dipanggil โ€œkonten kreator sekolahโ€.Namun, pada suatu hari, terjadi sesuatu yang mengubah pandangannya tentang dunia digital. Saat jam pelajaran Bahasa Indonesia, teman sekelasnya, Dito, terlihat sangat mengantuk. Ia menunduk di meja, hampir tertidur. Melihat itu, Raka langsung mengambil ponselnya dan diam-diam merekam. Ia menambahkan efek lucu, musik jenaka, dan menulis caption:โ€œAda yang ngantuk banget sampai lupa di mana dia ๐Ÿ˜ด๐Ÿ˜‚โ€
Video itu ia unggah ke akun pribadinya. Dalam waktu beberapa jam saja, video tersebut sudah ditonton lebih dari seribu kali. Banyak komentar bermunculan. Sebagian tertawa, sebagian mengejek.โ€œWah, Dito kayak zombie!โ€ tulis seseorang.โ€œLucu banget, kasihan tapi ngakak,โ€ tulis yang lain.Raka merasa bangga. Ia senang karena kontennya viral. Namun, keesokan harinya suasana kelas berubah. Dito datang dengan wajah murung. Ia tidak menyapa siapa pun dan duduk di pojok kelas. Saat melihat Raka, pandangannya penuh kekecewaan. Saat istirahat, Dito menghampiri Raka dan berkata pelan,โ€œRakโ€ฆ kenapa kamu posting videoku? Aku jadi malu. Banyak yang ngejek aku di chat grup. Aku bahkan nggak mau buka HP lagi.โ€Raka tercekat. Ia ingin menjelaskan bahwa itu cuma bercanda, tapi melihat wajah Dito yang hampir menangis, ia tak bisa bicara apa-apa.Siang itu, guru BK, Bu Rina, memanggil Raka ke ruang bimbingan. Dengan tenang, Bu Rina bertanya,โ€œRaka, kamu tahu nggak, apa yang kamu unggah kemarin membuat Dito malu dan sedih?โ€Raka menunduk.
โ€œSaya tidak tahu, Bu. Saya cuma mau bikin orang ketawa.โ€ Jawab Raka merasa tak bersalah. Bu Rina tersenyum tipis.
โ€œKadang hal yang lucu bagi kita bisa jadi menyakitkan bagi orang lain. Ingat, dunia maya punya jejak panjang. Sekali kamu unggah, meski kamu hapus, jejaknya bisa tetap ada.โ€ Kata-kata bu Rina membuat Raka terdiam lama.Malamnya, ia menatap layar ponselnya. Ia melihat video itu โ€” komentar yang dulu terasa lucu, kini terasa kejam. Ia memutuskan menghapusnya dan menulis unggahan baru:โ€œTeman bukan bahan konten. Maaf untuk yang tersakiti. Aku belajar, yang viral itu tidak semua membanggakan.โ€Keesokan harinya, Raka mendatangi Dito dan meminta maaf secara langsung. Dito menerima dengan senyum kecil. Sejak saat itu, hubungan mereka membaik.

Beberapa minggu kemudian, Raka membuat video baru โ€” tapi kali ini berbeda. Ia membuat video edukatif tentang โ€œEtika Menggunakan Media Sosialโ€, dengan pesan agar siswa lain berhati-hati sebelum membagikan sesuatu. Video itu tidak seviral sebelumnya, tetapi mendapat banyak komentar positif.โ€œKeren, Rak. Sekarang kontennya lebih bermanfaat!โ€โ€œGini dong, viral karena hal baik!โ€Raka tersenyum. Ia belajar bahwa ketenaran tidak sebanding dengan rasa bersalah yang bisa muncul karena ketidakhati-hatian. Sejak hari itu, ia selalu mengingat satu kalimat dari Bu Rina:โ€œSebelum posting, pikir dulu. Karena dunia maya bisa mengingat lebih lama daripada manusia.โ€

๐๐ž๐ฌ๐š๐ง ๐”๐ญ๐š๐ฆ๐š
Media sosial bisa menjadi tempat menebar kebaikan atau menyebarkan luka. Pilihan ada di tanganmu.

๐๐ž๐ซ๐ญ๐š๐ง๐ฒ๐š๐š๐ง ๐๐ž๐ฆ๐š๐ก๐š๐ฆ๐š๐ง
1. Mengapa Raka dikenal oleh banyak teman di sekolahnya?
2. Apa yang membuat video Raka tentang Dito menjadi masalah?
3. Bagaimana reaksi Dito terhadap video yang diunggah Raka?
4. Apa nasihat penting yang diberikan Bu Rina kepada Raka?
5. Bagaimana perubahan sikap Raka setelah peristiwa tersebut?
6. Menurutmu, apa arti sebenarnya dari kalimat โ€œSebelum posting, pikir duluโ€?

๐‘๐ž๐Ÿ๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ๐ข ๐’๐ข๐ฌ๐ฐ๐š
Tuliskan pendapatmu secara jujur dan reflektif:
1. Pernahkah kamu atau temanmu mengunggah sesuatu yang akhirnya disesali? Apa yang bisa kamu pelajari dari hal itu?
2. Jika kamu menjadi Raka, apa yang akan kamu lakukan agar media sosialmu bisa memberi pengaruh positif bagi orang lain?
3. Tuliskan satu aturan pribadi yang ingin kamu terapkan saat menggunakan media sosial dengan bijak.

Komentar

Belum ada komentar.

← Kembali ke Daftar Artikel