Dulu, Bowo hanyalah anak kecil dari sebuah desa kecil di pinggiran kota. Setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia sudah bangun lebih awal untuk menyapu halaman, mencuci piring, bahkan membantu ibunya mencuci pakaian di sungai. Teman-teman seusianya sering mengejeknya karena jarang ikut bermain selepas sekolah.
“Ngapain sih, Wo? Jadi babu di rumah sendiri!” ejek salah satu temannya.
Tapi Bowo tidak pernah marah. Ia hanya tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya. Ia tahu ibunya lelah, dan ayahnya sudah tiada. Sejak kecil, ia belajar bahwa tanggung jawab bukan beban, melainkan bagian dari hidup yang harus dijalani dengan ikhlas.
Waktu terus berjalan. Setelah lulus SMA, Bowo tidak langsung kuliah. Ia bekerja serabutan. Menjadi pelayan restoran, tukang bersih-bersih, hingga sopir ojek online. Namun, satu hal yang membedakannya dari banyak orang adalah kedisiplinannya. Di restoran tempat ia bekerja, Bowo selalu datang lebih awal, membersihkan dapur lebih rapi, dan bekerja lebih cekatan daripada pegawai lainnya. Sang pemilik restoran, seorang pengusaha tua yang sudah muak dengan karyawan malas. Beliau melihat potensi dalam diri Bowo.
“Bowo, kamu mau saya sekolahkan ke jurusan manajemen bisnis?” tanya pria itu suatu hari.
Dengan mata berkaca-kaca, Bowo mengangguk. Ia pun melanjutkan kuliah malam sambil tetap bekerja.
Tahun demi tahun berlalu. Tibalah saatnya Bowo lulus kuliah. Bowo dipercaya mengelola satu cabang restoran milik bosnya. Berkat sentuhan tangannya, cabang itu berkembang pesat. Lima tahun kemudian, ia diajak menjadi mitra usaha. Kini, ia telah membuka puluhan cabang restoran dengan brand miliknya sendiri. "Rasa Rumah" tempat makan yang nyaman, bersih, dan selalu mengutamakan pelayanan ramah.
Restoran Bowo semakin dikenal luas. Sebuah stasiun televisi meliriknya untuk tayang dalam acara bertajuk "Yang Muda Yang Inspiratif". Dalam setiap wawancara, Bowo tak pernah lupa menyebut asal muasal kesuksesannya.
"Aku belajar kerja keras bukan di kampus, tetapi sejak kecil saat mencuci piring dan menyapu halaman. Tugas-tugas kecil itu yang membentuk aku hari ini."
Kini, orang-orang yang dulu mengejeknya hanya bisa terpana melihatnya muncul di layar televisi, tersenyum ramah sambil berbicara tentang pentingnya tanggung jawab dan kerja ikhlas.
Jawablah pertanyaan berikut ini !
1. Apa saja pekerjaan rumah tangga yang dilakukan Bowo sejak kecil, dan bagaimana hal itu membentuk karakternya?
2. Mengapa Bowo tidak marah meskipun sering diejek oleh teman-temannya?
3. Apa perbedaan utama antara Bowo dan pegawai lainnya di restoran tempat ia bekerja?
4. Bagaimana peran sang pemilik restoran dalam perjalanan hidup Bowo menuju
kesuksesan?
5. Apa makna dari pernyataan Bowo: "Aku belajar kerja keras bukan di kampus, tetapi sejak kecil saat mencuci piring dan menyapu halaman"?
Komentar
Di atas ada awan di bawah ada orang gpp GK punya pacar yang penting ada tuhan yg maha penyayang
Literasi sangat keren
haii!