“Melangkah dengan Disiplin, Meraih Impian”

Penulis: Bundari, S.Pd. | 03 Sep 2025 | Pengunjung: 976
Cover
Pagi itu matahari baru saja menampakkan sinarnya, membiaskan cahaya keemasan di balik jendela kamar sederhana milik seorang siswi SMP bernama Rina. Gadis berusia 13 tahun itu terbangun tepat pukul 05:30 dengan semangat yang membara. Ia bukan tipe anak yang malas atau sering menunda-nunda pekerjaan. Justru sebaliknya, Rina dikenal sebagai sosok yang penuh tekad. Sejak awal semester, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi juara kelas. Bukan karena ingin dipuji, tetapi karena ia ingin membuktikan kepada orang tua dan dirinya sendiri bahwa kerja keras, terutama disiplin, dapat membawa pada kesuksesan.

Rina sadar betul, cita-cita tanpa disiplin hanyalah mimpi kosong. Karena itu, ia membuat jadwal belajar yang ketat. Jadwal itu ditempel rapi di dinding kamar, berisi jam bangun pagi, waktu belajar, sekolah, istirahat, bermain, hingga waktu tidur. Ia menyusunnya dengan penuh pertimbangan. Setiap menit seolah sudah memiliki tempatnya masing-masing.

Setiap pagi, sebelum berangkat ke sekolah, Rina meluangkan waktu sekitar satu jam untuk membaca ulang pelajaran yang akan dipelajari hari itu. Ketika banyak teman seusianya masih terlelap, Rina sudah duduk di meja belajar dengan buku terbuka, menyalin catatan, atau mengerjakan soal latihan. Kebiasaan itu tidak selalu mudah. Kadang rasa kantuk menyerang, kadang ia ingin tetap berbaring di tempat tidur yang hangat. Namun Rina selalu mengingat tujuannya: menjadi juara kelas melalui disiplin.

Di sekolah, Rina bukan hanya rajin, tetapi juga cermat. Saat guru menjelaskan, ia memperhatikan dengan seksama dan menulis poin penting di buku catatan. Ketika diberi tugas, ia tidak menunggu hingga mendekati batas waktu. Justru sebaliknya, ia langsung membuat rencana kerja. Misalnya, saat guru IPA memberikan proyek membuat laporan eksperimen, Rina membagi tugas itu menjadi bagian-bagian kecil: hari pertama meneliti bahan, hari kedua melakukan percobaan, hari ketiga menuliskan hasil sementara, dan seterusnya. Dengan cara itu, ia tidak pernah merasa kewalahan.
Teman-temannya sempat heran, bahkan ada yang menganggap Rina terlalu serius. Tetapi Rina tidak goyah. Ia tetap meluangkan waktu untuk bermain, menonton film, atau berbincang dengan sahabatnya. Baginya, disiplin bukan berarti tidak boleh bersenang-senang, melainkan mengatur keseimbangan antara kewajiban dan hiburan.

Hari demi hari berlalu. Ketika minggu ujian tiba, Rina sudah siap. Ia tidak perlu belajar semalaman dengan terburu-buru karena selama ini sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari. Ia mengerjakan soal dengan tenang dan penuh percaya diri.

Akhirnya, tibalah pengumuman hasil nilai semester. Saat guru menyebut namanya sebagai juara kelas pertama, rasa haru memenuhi dirinya. Tepuk tangan dari teman-teman menggema, namun bagi Rina, tepuk tangan itu hanyalah pelengkap. Yang paling membahagiakan adalah kesadarannya bahwa semua ini ia raih berkat disiplin dan komitmen yang konsisten.

Sesampainya di rumah, Rina menyerahkan rapor dengan wajah berseri-seri. Ibunya menatapnya dengan mata berkaca-kaca lalu berkata dengan lembut,

"Kamu berhasil, Nak, bukan hanya karena pintar, tetapi karena kamu punya disiplin dan komitmen yang kuat. Ingatlah, dalam hidup nanti, apa pun yang kamu impikan akan lebih mudah tercapai jika kamu menjaga keduanya."

Rina memeluk ibunya dengan erat. Ia merasa segala perjuangan bangun pagi, menahan rasa malas, serta menepati jadwal terbayar lunas. Dalam hati ia berjanji, disiplin bukan hanya untuk meraih juara kelas, tetapi untuk bekal mencapai mimpi-mimpi yang lebih besar di masa depan.

Malam itu, sebelum tidur, Rina menatap jadwal belajarnya di dinding. Ia tersenyum kecil lalu berkata pada dirinya sendiri, “Aku akan terus menjaga disiplin ini. Karena dengan disiplin, aku bisa melangkah menuju kesuksesan yang lebih tinggi.”

Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Apa makna disiplin bagi dirimu, dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Jika berada di posisi Rina, apa tantangan terbesar yang mungkin kamu hadapi untuk menjaga disiplin?
3. Bagaimana cara kamu menyeimbangkan antara belajar, bermain, dan beristirahat?
4. Mengapa menurutmu komitmen sama pentingnya dengan disiplin dalam meraih kesuksesan?
5. Cita-cita apa yang ingin kamu capai, dan langkah-langkah disiplin apa yang bisa kamu lakukan mulai sekarang untuk mewujudkannya?

Komentar

Ari Iskandar 2025-09-03 07:42:57

Disiplin menuju keberhasilan kalo tidak di paksa dari niat diri sendiri dan didukung lingkungan keluarga..akan sulit tertanam.Wajib coba dan terapkan disiplin diri sendiri secara konsisten

apdell 2025-09-03 07:42:07

andak sulit 😣😖😫😭

Ibaaah <3 😹 2025-09-03 07:24:23

Seruu, masalahnya aku capek baca 😭

rawdet 2025-09-03 07:21:38

spensatu jaya

cpaa 2025-09-03 07:17:53

KERENNNN👍🏼

imut 2025-09-03 07:10:18

gemess

Rrerer 2025-09-03 07:08:12

Iyap

Zall 2025-09-03 06:49:05

Bagus👍👍

Raka 7B 2025-09-03 06:48:04

Tidak ada hasil tanpa usaha

Gusti 2025-09-03 05:54:02

Tiada keberhasilan tanpa kedisiplinan

← Kembali ke Daftar Artikel