Sungguh Susah Meyakinkan Lalat

Penulis: Nurwahyudi Agustiawan | 27 Aug 2025 | Pengunjung: 624
Cover
Di sebuah taman yang indah, rindang dan hijau, hiduplah seekor lebah bernama Lela dan seekor kupu-kupu cantik bernama Kiki. Keduanya bersahabat karib. Di mana ada Lela, pasti di situ ada Kiki. Di sudut taman terdapat tempat sampah. Di situlah seekor lalat bernama Lata tinggal. Lata suka menghabiskan waktunya di tempat-tempat yang tidak terlalu disukai oleh makhluk lain. Ia betah di tumpukan sampah busuk, di genangan air kotor, dan di tempat-tempat jorok lainnya. Bau busuk dan amis adalah aroma yang paling disukai Lata. Ia merasa nyaman tinggal di sana. Hidup dan mencari makanan dari sampah dan sisa-sisa organik yang tidak terpakai. Keadaan yang sungguh kontras bedanya, dibanding Lela lebah dan Kiki kupu-kupu yang menyukai tempat di sekitar bunga-bunga yang bermekaran di taman. Mereka berdua beterbangan dari satu bunga ke bunga lainnya. Menikmati keharuman bunga dan manisnya nektar. Dengan cara menghisap cairan manis itu. Setiap musim bunga Lela sibuk mengumpulkan nektar untuk dibuat madu yang lezat dan berkasiat. Lela gembira jika madu buatannya diambil oleh manusia. Sebuah bukti bahwa manusia menyukainya. Mereka berdua merasa bahagia. Banyak manusia yang datang di tengah-tengah bunga yang berwarna-warni dan berbau harum. Manusia yang datang ke taman menyukai Kiki karena penampilannya yang cantik dan menarik. Semua orang ingin mengincupnya, karena gemas. Berayun-ayun di atas tangkai yang lemah. Tidakkah sayapmu merasa lelah. Manusia juga menyukai Lela karena lebah menghasilkan madu yang lezat dan berguna. Sungguh, sebuah karunia Tuhan yang tidak didapatkan oleh semua hewan. Contohnya Lata lalat. Manusia sangat membenci Lata karena penampilannya yang menjijikkan, tinggalnya di tempat kotor dan jorok. Lalat juga penyebar berbagai macam penyakit.

Suatu hari, Lela dan Kiki melihat Lata sedang mengerumuni tumpukan sampah di sudut taman. Mereka berdua merasa kasihan melihat Lata yang selalu berada di tempat-tempat kotor dan jorok. Mereka berpikir bahwa Lata akan lebih disukai oleh manusia jika berada di sekitar bunga-bunga yang indah dan harum. Maka, Lela dan Kiki memutuskan untuk mendekati Lata. Diajak meninggalkan tempat itu dan pindah ke taman bunga.
"Lata, mengapa kamu selalu berada di tempat-tempat seperti ini?" tanya Kiki dengan sayap yang mengepak lembut.
"Aku melihat bunga-bunga di taman sana sangat indah dan harum. Mengapa kamu tidak mencoba datang ke sana? Manusia akan lebih menyukaimu jika kamu berada di sekitar bunga." Kata Kiki melanjutkan.
Lata yang sedang mengerubungi sampah busuk itu menoleh ke arah Lela dan Kiki.
"Biar manusia sedunia membenciku," kata Lata dengan nada ketus.
"Aku tetap akan menyebarkan penyakit untuk mereka. Aku suka di sini, di tempat sampah busuk ini." Kata Lata semakin ketus.
Lela dan Kiki merasa kecewa karena niat baiknya ditolak. Namun keduanya tidak menyerah. Mereka mencoba dan mencoba lagi untuk mengajak Lata pindah ke sekitar taman bunga. Mereka menunjukkan keindahan bunga yang bermekaran, mengajak Lata mencium harumnya bunga mawar, dan menghisap nektar manis dari bunga matahari. Namun, setiap kali Lela dan Kiki mengajak, Lata selalu menolak. Sudah lebih dari lima kali usaha Lela dan Kiki tidak membuahkan hasil. Lata lebih suka tetap tinggal di tempat sampah busuk dan jorok.

Di lain hari Lela dan Kiki masih gigih membujuk dan meyakinkan dengan sepenuh hati. Namun kali ini usaha mereka lagi-lagi tetap gagal. Lela dan Kiki akhirnya menyerah. Mereka terbang di sekitar bunga sambil bergumam.
"Sungguh susah meyakinkan lalat bahwa bunga lebih menarik daripada sampah. Dasar Lata keras kepala lebih nyaman dengan bau busuk dan kotoran, dan tidak peduli dengan perasaan manusia."

Lela kembali sibuk mengumpulkan nektar, Kiki kembali menikmati keindahan bunga, sementara Lata tetap di tempat sampah, menjalani hidupnya di tengah bau amis dan busuk. Ketiga makhluk itu menjalani hidup mereka masing-masing, di dua dunia yang berbeda.

Setelah membaca cerita di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa manusia tidak menyukai lalat?
2. Mengapa manusia menyukai lebah dan kupu-kupu?
3. Kamu memilih menjadi lalat atau lebah? Mengapa demikian?
4. Sebagai murid, apa yang harus kamu lakukan agar disukai semua orang seperti lebah dan kupu-kupu?
5. Kamu dinasihati oleh bapak dan ibumu agar rajin belajar. Bagaimana perasaan bapak dan ibumu jika nasihat itu tidak kamu taati?

Komentar

Vivi 2025-08-28 07:25:14

Literasi ini sangat Manarik untuk di baca

← Kembali ke Daftar Artikel