Siang itu saat istirahat kedua, suasana tidak begitu panas. Matahari sejak pagi tidak menampakkan diri. Rupanya pengaruh hujan kemarin siang masih terasa. Menjelang pulang sekolah, kemarin turun hujan. Cukup deras dan berlangsung lama. Sampai-sampai semua murid tidak sabar menunggu hingga reda. Akhirnya mereka nekat menerjang derasnya hujan. Bisa ditebak sampai rumah pakaian seragam biru putih yang mereka kenakan tentu basah kuyub. Untungnya hari ini sudah ganti pakaian seragam batik.
Seperti hari-hari biasa, istirahat kedua, bersamaan dengan waktunya sholat dzuhur tiba. Murid-murid wajib melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Anak putra melaksanakan lebih dahulu kemudian baru anak putri sesudahnya. Waktu istirahat guru-guru tidak tergesa-gesa keluar ruangan, beliau masih perlu mengawasi anak-anak putra sampai semuanya meninggalkan kelas. Kalau tidak demikian mereka tidak segera melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim. Ada saja alasan yang dibuat-buat. Mau ke toilet dulu, mau beli minuman karena haus dan masih banyak lagi alasan.
Di depan ruang guru pak Andri sudah bersiap mengawasi pula. Beliau memberi arahan agar anak-anak segera mengambil wudhu dari kran air yang sudah tersedia di berbagai tempat. Dengan kerja sama antar guru seperti ini bertujuan agar anak-anak terbiasa disiplin dalam menjalankan sholat. Awalnya memang perlu diawasi dan sedikit dipaksa. Namun jika disiplin sudah menjadi kebiasaan lambat laun akan menjadi kebutuhan. Disiplin tidak hanya diterapkan dalam sholat saja, namun dalam semua bidang kehidupan. Disiplin dalam belajar, disiplin dalam mengikuti ekstra kurikuler, disiplin dalam membantu orang tua dan masih banyak lagi. Tidak ada keberhasilan tanpa kedisiplinan.
Di dalam masjid pak Puji sudah menunggu. Sebelum sholat dimulai beliau selalu mengingatkan bahwa setelah selesai sholat jangan terburu-buru meninggalkan masjid.
"Tinggalah barang 5 menit untuk berdoa, memohon ampunan kepada Allah atas segala kesalahan. Jangan lupa mendoakan kedua orang tua kita. Bapak yang setiap hari mencari nafkah. Ibu yang mengandung, melahirkan dan membesarkan. Doakan keduanya agar diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjemput riski dari Illahi."
Suasana menjadi hening, sejenak anak-anak teringat akan ibu dan bapak yang sangat menyayangi dan membanggakan mereka. Keinginan kedua orang tua sebenarnya sederhana saja. Tidak muluk-muluk. Mereka hanya menginginkan anak-anak jangan sampai membuat kecewa. Jangan sampai membuat hati bersedih. Jangan sampai menambah berat beban pikiran.
"Anak-anak,.. Allah akan murka jika kita tidak berdoa kepadaNya. Karena seolah-olah kita tidak butuh pertolonganNya. Padahal kita sebagai hamba sangatlah bergantung kepada Allah." Pak Puji melanjutkan.
"Rasulullah pernah mengingatkan sahabat yang terburu-buru pulang setelah selesai sholat, tanpa berdoa
lebih dahulu. Rasulullah mengingatkan janganlah seperti orang munafik. Selesai sholat langsung kabur." Kata pak Puji mengakhiri, selanjutnya memimpin sholat.
Selesai sholat anak-anak patuh akan nasihat pak Puji. Mereka bersimpuh bermunajat kepada Allah mendoakan kedua orang tua mereka masing-masing. Suasana syukur dan haru bercampur menjadi satu. Secara bergiliran satu persatu mereka keluar dari masjid tanpa menimbulkan kegaduhan sedikitpun.
Setelah membaca teks di atas jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa saat istirahat kedua, bapak ibu guru tidak buru-buru meninggalkan kelas?
2. Apakah dalam melaksanakan sholat perlu diawasi? Kemukakan alasanmu!
3. Apakah kamu setuju dengan kalimat "Tiada keberhasilan tanpa kedisiplinan." Kemukakan pendapatmu!
4. Mengapa kita perlu mendoakan ibu dan bapak?
5. Tuliskan doa yang kamu panjatkan setelah selesai sholat dzuhur berjamaah!
Komentar
labubu ta ki
malamm semua
pagi yang cerah 🌟
PAGI YANG CERAH DAN INDAH UNTUK MEMBACA LITERASI 👍🔥
hay teman teman
good morning
selamat pagi bapak ibu guru dan teman teman
selamat pagi semuanya
Halo halo halo halo halo halo halooooooo\r\n