Pagi itu, di bulan Agustus, suasana begitu meriah. Bendera Merah Putih berkibar di setiap sudut jalan. Juga di depan rumah, di depan kantor Camat dan di depan sekolah. Tak terkecuali di SMPN 1 Pitu. Umbul-umbul dan untaian pernik-pernik merah putih membentang dari ujung timur sampai ujung barat. Menjadikan suasana semakin semarak. Semua menyambut hari peringatan proklamasi kemerdekaan dengan bahagia. Tua-muda, pria-wanita semua merasakan betapa bahagianya hidup merdeka, bebas dari penjajahan. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa dalam membela negara. Kemerdekaan yang berhasil direbut dengan pengorbanan harta dan nyawa harus kita isi dengan karya nyata sesuai bidang masing-masing.
Di sekolah Riyan, Rehan, Rifki, Anang bersama semua murid larut dalam kegembiraan. Dalam memeriahkan peringatan hari proklamasi kemerdekaan, SMPN 1 Pitu menyelenggarakan lomba estafet air, balap bakiak, bola tampah dan penjelajahan. Lomba antar kelas itu berlangsung seru. Juga lomba desain poster perjuangan ikut memeriahkan. Di depan lab IPA pak Narto memberi pengarahan. Diakhiri dengan pesan :
"Kita harus selalu ingat, bahwa kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan para pahlawan. Kita harus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baik karya. Bangsa besar adalah bangsa yang dapat menghormati jasa para pahlawan."
Lagu-lagu perjuangan diputar. Membuat suasana semakin haru dan membangkitkan semangat. Perlombaan dimulai. Semua peserta lomba mengerahkan segala kemampuan. Tidak ada kata menyerah sebelum tetes keringat membasahi badan. Kalah atau menang sudah biasa. Yang penting bertanding dengan penuh sportifitas. Menang itu bonus, kalah tetap terhormat. Yang lebih utama ikut mengisi dan ikut memiliki lembaga ini dengan sepenuh hati. Itulah tanda bakti kepada ibu pertiwi.
Riyan, Rehan dan Rifki ikut lomba balap bakiak membela kelas mereka. Walaupun sudah berjuang mati-matian namun malang tak kuasa ditolak, untung tak bisa diraih. Mereka kalah dengan cara terhormat. Sportifitas tetap mereka utamakan. Dengan perasaan jujur mereka mengakui bahwa lawan tanding memang lebih kompak hingga mencapai finis lebih dulu.
Anang ikut lomba desain poster. Dia tergolong paling kecil dibanding ketiganya. Namun hobi melukis hanya dia yang memiliki. Anang belajar melukis di sebuah sanggar seni. Di samping itu Anang juga mengembangkan bakatnya dalam kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Kelebihan harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh sebagai nilai tambah dalam menggapai cita-cita. Bakat seni tidak semua memiliki, maka perlu dijunjung tinggi-tinggi agar berbuah prestasi. Pantas dia meraih juara dalam lomba kali ini. Semua teman-temannya ikut merasa gembira. Hanya Riyan, Rehan dan Rifki tak dapat menyembunyikan perasaan sedih, karena tidak berhasil meraih juara. Mengetahui semua itu bu Alvi wali kelas mereka datang menghibur.
"Tidak usah bersedih... bukankah ini semua hanya sebuah permainan? Kalian jangan larut dalam kesedihan dan merasa bersalah karena tidak berhasil mempersembahkan kemenangan untuk kelas kita."
"Iya kawan... kemenangan saya adalah milik kita." kata Anang.
"Kelas kita dapat dua kemenangan. Selain desain poster juga juara bola tampah putri. Merdeka..." kata bu Alvi membakar semangat.
Ketiga anak itu tersenyum dan menyambut pekik merdeka dari bu Alvi wali kelas mereka.
"Merdeka... Merdeka... Merdeka" kata mereka penuh semangat.
"Manusia itu dikarunia kelebihan masing-masing. Anang,... bakatnya melukis. Kamu Yan,.. bakatmu menulis dan main teater. Rehan,... bakatmu olah raga voli. Rifki,... bakatmu main musik. Jadi setiap anak itu akan sukses dengan dunianya masing-masing. Asal ditekuni dengan sungguh-sungguh. Kamu berempat tidak akan bersaing karena punya keahlian berlainan. Semua itu merupakan aset bangsa." kata bu Alvi melanjutkan.
"Iya bu... dengan bakat yang saya miliki, saya ingin melanjutkan perjuangan kakek." kata Rehan.
"Kakekmu pemain voli? tanya bu Alvi.
"Bukan... Kakek seorang veteran pejuang kemerdekaan." Jawab Rehan.
"Kamu ingin menjadi tentara? Bagus itu. Berlatihlah sungguh-sungguh agar fisikmu semakin ideal. Tentara membutuhkan fisik yang bagus dan mental baja. Semoga tercapai cita-citamu nak."
Sebagai seorang veteran, kakek begitu antusias setiap kali ada peringatan hari-hari besar nasional. Kakek selalu diundang untuk mengikuti upacara peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus di lapangan. Beliau nampak gagah saat menyandang seragam veteran walaupun sudah tidak muda lagi. Kakek juga sering menjadi nara sumber dalam acara malam tirakatan tanggal 16 Agustus. Rehan begitu bangga menjadi cucu seorang pejuang. Pejuang kemerdekaan merupakan pelaku sejarah dalam mengusir penjajah.
"Nah anak-anak semua, kenalilah potensi yang kalian miliki. Tekuni dan kembangkan. Itulah sarana sukses dalam meniti kehidupan kalian masing-masing. Sesungguhnya Tuhan menciptakan kesuksesan untuk semua manusia. Hanya manusia yang kadang kurang tekun dalam mengasah potensi. Anak-anak, persembahkan semua potensi untuk negeri" kata bu Alvi mengakhiri.
Setelah membaca teks di atas jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Tuliskan pendapatmu minimal 5 kalimat tentang judul di atas : Potensi Kami Untukmu Negeri.
2. Mengapa potensi harus ditekuni?
3. Apa yang dimaksud veteran?
4. Mengapa kita harus menjunjung tinggi sportifitas?
5. Buatlah esai cara kamu mengisi kemerdekaan. Panjang esai minimal 100 kata.
Komentar
Salmon\r\n
literasi sangat penting untuk dikerjakan
Untuk mencapai sesuatu memang butuh perjuangan ,sekecil.apapun itu,jdi tetap semangat kelak pasti akan membuahkan hasil
SAYA SUKA MEMBACA DAN MENJAWAB SOAL LITERASI DI ATAS😇
SAYA SUKA MEMBACA DAN MENJAWAB SOAL LITERASI DI ATAS😇
Baguss👍🏻👍🏻
literasi yang sangat bagus dan sangat mudah di mengerti
asalamualaikum
Inspiratif dsn menggugah rasa semangat nasionalisme
Aku suka tema literasi nya 🩷🩷
Bacaan yang menarik👍
Literasi nya bagus sekali dan membantu untuk anak anak dan bangsa masyarakat dll
100 kata dengan waktu yang terbatas. Mantap👍
100 kata?😱
literasi nya sangat bagus sekali
pak tumbas esteh 1
purkon
.