Thowaf Ifadhah merupakan penutup rangkaian prosesi haji. Jamaah haji melakukan thowaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari sudut Hajar Aswad, melalui Multazam, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani, sebelum kembali ke Hajar Aswad.

Pelataran Ka'bah tidak pernah sepi. Thowaf bersama ribuan jamaah dari seluruh dunia. Semua fokus pada gerakan dan lantunan doa masing-masing. Bukti kesungguhan dan kekhusyukan mereka dalam beribadah. Meskipun berdesakan, tak pernah ada kekesalan maupun kemarahan. Sekalipun ketika terinjak kaki atau muka terkena jeruji payung. Payung digunakan untuk menghadang panas matahari yang begitu menyengat. Semangat jamaah tidak pernah kendur. Mereka saling menolong semampunya. Menggunakan payung bersama juga saling menyemprotkan air ke arah muka dan kepala. Dengan tujuan mendinginkan bagian tubuh yang terkena sengatan matahari langsung. Thowaf merupakan simbol tauhid. Jamaah mengelilingi ka’bah sebagai pusat tauhid. Seluruh keberadaan manusia berpusat kepada Allah. Thowaf juga melambangkan kesetiaan, ketaatan dan kesederhanaan dalam ibadah.

Pada malam hari, pelataran Ka'bah juga tidak pernah sepi dari jamaah yang melakukan thowaf. Bahkan lebih padat karena sebagian jamaah menghindari panas di siang hari memilih thowaf di malam hari. Setelah selesai thowaf, mereka melakukan sholat sunah dua rakaat, sebagai bentuk syukur dan penghambaan kepada Allah SWT.

Selanjutnya jamaah haji bergerak menuju Mas’a yaitu tempat melakukan sa'i. Sa’i adalah berjalan bolak-balik tujuh kali dari bukit Shafa menuju bukit Marwah. Ritual ini mengingatkan jamaah haji kepada Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang berlari-lari bolak-balik mencari air antara kedua bukit itu untuk putranya, Ismail. Sa'i merupakan simbol kesabaran dalam berusaha dan kepercayaan atas pertolongan Allah SWT pasti datang.

Thowaf Ifadhah satu rangkaian dengan sa'i, sebuah prosesi yang sangat mengharukan. Jamaah haji dapat merasakan kebersamaan dan kesatuan dengan jamaah lainnya dari seluruh dunia. Dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.