Mesin ATM di Tower Zam-Zam lantai 1 berjajar banyak sekali. Saya memutuskan untuk melakukan tarik tunai menggunakan kartu debit VISA Mandiri. Beruntung punya kartu sakti ini karena dapat digunakan di luar negeri. Dari tanah air memang saya sengaja tidak berbekal uang dalam jumlah banyak. Uang living cost dari Embarkasi terasa cukup untuk hidup. Bahkan lebih dari cukup untuk orang seukuran saya. Alih-alih makan 3 kali sehari sudah ditanggung oleh hotel. Sejumlah 750 SAR atau lebih dari 3 juta IDR. Dengan nilai kurs 1 SAR = 4346 IDR. (SAR = Saudi Arabia Real). (IDR = Indonesia Rupiah)
Karena ada teman yang membutuhkan SAR cukup banyak untuk membayar dam maka Real yang saya miliki dengan suka rela saya tukar dengan Rupiah dengan cara transfer mbanking. Dengan demikian tidak perlu menghitung dan menyimpan lembaran kertas bernilai itu.
Agak grogi juga saat menggunakan mesin ATM. Karena berbagai bahasa yang tertera di layar monitor dan bahasa Indonesia letaknya agak bawah. Selain itu, antrian di belakang saya cukup mengular. Ribuan jamaah dari berbagai negara juga berkeinginan menggunakan fasilitas yang sama.
Sungguh menakjubkan, tabungan dengan mata uang IDR langsung dikonversi ke dalam SAR. Jadi uang yang keluar dari mesin canggih itu adalah SAR. Luar biasa bahwa teknologi telah membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan fleksibel.
Semenjak itu, banyak teman yang bertanya cara tarik tunai. Terutama yang kehabisan SAR. Banyak dari mereka yang meminta saya untuk menukar SAR dengan IDR. Cukup repot juga jika semua dituruti. Dengan bijak saya antar mereka ke tempat penukaran mata uang karena tidak memiliki kartu debit VISA. Walaupun IDR dihargai lebih rendah dari yang seharusnya. Sebenarnya tidak perlu tukar mata uang, sebab beberapa toko dan rumah makan di hotel juga menerima pembayaran dengan IDR. Toko-toko yang khusus menjual produk Indonesia dengan label "Toko Indonesia" juga menerima IDR sebagai alat tukar.
Produk yang dijual di toko-toko ini sangat beragam, mulai dari teh, kopi, roti, mie instan, sampai rokok. Walaupun harganya bisa 5 kali lipat dibanding harga di tanah air. Sebagai gambaran Energen saset 32 gram harganya 5 SAR atau lebih dari 20 ribu IDR, sementara di tanah air harganya hanya 4 ribu IDR. Soto dan bakso porsi kecil seharga 10 SAR, lebih dari 40 ribu IDR.
Dengan adanya kartu debit VISA jamaah haji tidak perlu berbekal uang jutaan dari tanah air, lebih fleksibel melakukan tarik tunai di negeri orang.
Komentar
Tentu Bu Bundari. Semoga panjenengan sekeluarga dianugerahi kecukupan dan keberkahan sehingga dapat memenuhi panggilanNya
Semakin ke depan semakin mudah dalam...dlm segala hal..kabaikan jg ada kejahatan semakin canggih...tetap.hati hati dan jaga sehat Pak Agus smoga ibadahnya lancar jangan lupa doa TK teman dan keluarga sy ..bisa terpanggil di Makkah Madinah amiin ya rob.
Benar pak Fajar. Alhamdulillah begitu besar anugerah Allah
Fasilitas yang memudahkan, alhamdulillah
Fasilitas yang memudahkan, alhamdulillah
Fasilitas yang memudahkan, alhamdulillah